Jumat, 03 Juni 2011

pohon yang kehilangan rohnya


kali ini ada certa tentang salah satu kebiasaan yang ditemui pada penduduk yang tinggal di sekitar kepulauan Solomon, yang letaknya di Pasifik Selatan.
          Nah, penduduk primitif yang tinggal di sana punya kebiasaan yang menarik, yakni meneriaki pohon. Untuk apa? Kebiasaan ini ternyata mereka lakukan apabila terdapat pohon dengan akar-akar yang sangat kuat dan sulit untuk di potong dengan kapak.
          Inilah yang mereka lakukan, jadi tujuannya supaya pohon itu mati. Caranya mudah, beberapa penduduk yang lebih kuat dan berani akan memanjat hingga ke atas pohon itu. Lalu, ketika sampai di atas pohon itu bersama penduduk yang ada di bawah pohon, mereka akan berteriak sekuat-kuatnya kepada pohon itu. Mereka lakukan teriakan berjam-jam, selama kurang lebih empat puluh hari. Dan apayg terjadi sungguh menakjubkan. Pohon yang diteriaki itu perlahan-lahan daunnya akan mulai mengering. Setelah itu dahannya juga akan mulai rontok dan perlahan-lahan pohon itu akan mati dan mudah ditumbangkan.
          Kalau kita perhatikan apa yang dilakukan oleh penduduk primitif ini sungguh aneh. Namun, kita bisa belajar satu hal dari mereka. Mereka telah membuktikan bahwa teriakan-teriakan yang dilakukan terhadap makhluk hidup tertentu seperti pohon akan menyebabkan benda tersebut kehilangan rohnya. Akibatnya dalam waktu panjang makhluk hidup itu akan mati. Nah sekarang apa yang bisa pelajari dari kebiasaan penduduk primtif ini di kepulauan Solomon? O, sangat berharga sekali!
         

Renungan:

Mengapa teriakan dilakukan? Biasanya, seseorang melakukan teriakan untuk memanggil orang yang jauh darinya. Dan apabila terjadi teiakan di antara dua orang yang berdekatan maka pada hakikatnya mereka berdua berjauhan.Ingatlah baik-baik bahwa setiap kali anda berteriak kepada makhluk hidup tertentu maka berarti anda sedang mematikan rohnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar