Rabu, 13 Juli 2011

HIDUP ITU PILIHAN



 Ketika kita dihadapkan dalam satu masalah, maka seketika itu juga kita harus memilih. Memilih dalam artian menentukan atau mengambil sesuatu yang dianggap sesuai dengan  kesukaan dan selera. Ya! Memilih sesuai keinginan si pemilih, tapi itu menurut kamus bahasa dan teori. Namun pada kehidupan yang riil dan alam nyata, ada beberapa bahkan banyak hal yang tidak sesuai dengan pilihan kita. Dikarenakan pertimbangan dan faktor luar maupun dalam yang mempengaruhi pilihan yang mungkin menurut kita itu tidak sesuai.
Hidup adalah sebuah pilihan, jalan yang benar atau salah, kita sendirilah yang akan mempertanggungjawabkan semuanya.Dan kita harus ingat, bahwa Tuhan telah memberikan pada setiap dari diri kita sebuah radar dan sinyal kebenaran yang bernama akal pikiran yang sehat dan hati nurani yang suci.
Pada saat memilih dan ternyata itu benar, maka anggaplah itu sebagai sebuah keberuntungan, nikmat yang wajib kita syukuri dan harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya tanpa ada unsur sombong diri, tinggi hati dan memandang orang lain dengan sebelah mata. Karena hal itu semua murni dari kehendak Nya tanpa ada unsur campur tangan kita.
Namun ketika pilihan itu kita anggap sebagai pilihan yang salah dan menyimpang dari jalur yang seharusnya, tak perlu menyita waktu untuk  menyesalinya dan meratapinya. Tetapi, gunakanlah waktu yang tersisa untuk merubah kesalahan, kembali ke jalan yang benar dengan menuai pengalaman atas kesalahan yang telah dilakukan di masa lampau.
Jangan menjadikan alasan sebagai alat pembenaran bukti bahwa kita adalah manusia yang tak lepas dari dosa dan kesalahan. Karena dengan demikian adanya, kesalahan akan terulang dan terulang lagi dan menyebabkan kita tidak bisa lepas dari kesalahan yang serupa.
Mengingat hidup itu adalah pilihan, kita juga harus menjalankan konsekuensi terhadap apa yang kita pilih, seperti  kata pepatah di bawah ini :
            Bila ingin jadi pohon besar siaplah diterpa angin dan badai,
            jika tidak jadilah rumput yang hidup dibawah pohon besar.
            Namun kau akan selalu diinjak-injak orang…
            Jika tidak ingin ditumbangkan angin dan diinjak-injak orang, jadilah semak belukar.
            Namun suatu saat kau akan dirabas orang…
Jadi, Ya!...itulah pilihan hidup dan hidup itu pilihan.
Kinilah saatnya bagi kita sejenak untuk introspeksi diri akan pilihan hidup yang telah ditempuh. Benar atau salah yang telah menjadi pilihan. Bila memang sudah benar, pertahankanlah sampai akhir hayat apapun yang terjadi. Namun bila ada kesalahan , janganlah ragu untuk berubah arah. Dan hidup ini terlalu singkat untuk dilalui dengan pilihan yang selalu salah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar