Kutu anjing adalah binatang yang mampu melompat tiga ratus (300) kali tinggi tubuhnya. Namun apa yang terjadi bila ia dimasukkan ke dalam kotak korek api yang kosong lalu dibiarkan disana selama satu hingga dua minggu? Hasilnya, kutu itu sekarang hanya mampu setinggi kotak korek api saja ! kemampuannya melompat tiga ratus (300) kali tinggi tubuhnya tiba-tiba hilang.
Ini yang terjadi, ketika kutu itu berada di dalam kotak korek api. Ia mencoba melompat tinggi. Tapi ia terbentur dinding kotak korek api. Ia mencoba lagi dan terbentur lagi. Terus begitu sehingga ia mulai ragu akan kemampuannya sendiri.
Ia mulai berfikir, “sepertinya kemampuan saya melompat memang hanya segini”.
Kemudian loncatannya disesuaikan dengan tinggi kotak korek api. Aman, dia tidak membentur.
Saat itulah dia menjadi sangat yakin, “nah benarkan? Kemampuan saya memang Cuma segini. Inilah saya!”.
Ketika kutu itu sudah dikeluarkan dari kotak korek api,dia masih terus merasa bahwa batas kemampuan lompatnya hanya setinggi kotak korek api.
Sang kutu pun hidup seperti itu hingga akhir hayat. Kemampuan yang sesungguhnya tidak tampak. Kehidupannya telah dibatasi oleh lingkungannya.
Sesungguhnya di dalam diri kita juga banyak kotak korek api. Misalnya, anda memiliki atasan yang tidak memiliki jiwa kepemimpinan yang memadai. Dia tipe orang yang selalu takut tersaingi bawahannya, sehingga dia sengaja menghambat perkembangan karir kita. Ketika anda mencoba melompat tinggi, dia tidak pernah memuji, bahkan justru tersinggung. Dia adalah contoh kotak korek api yang bisa mengerdilkan anda. Teman kerja juga bisa jadi kotak korek api. Coba ingat, ketika dia bicara begini, “ngapain sih kamu kerja keras seperti itu, kamu nggak bakalan dipromosikan kok”. Ingat! Mereka adalah kotak korek api. Mereka bisa menghambat perkembangan potensi diri anda.
Korek api juga bisa berbentuk kondisi tubuh yang kurang sempurna, tingkat pendidikan yang rendah, kemiskinan, usia dan lain sebagainya. Bila itu semua menjadi kotak korek api maka akan menghambat prestasi dan kemampuan anda yang sesungguhnya tidak tercermin dalam aktivitas sehari-hari.
Bila potensi anda yang sesungguhnya ingin muncul,anda harus take action untuk menembus kotak korek api itu.
Lihatlah Ucok Baba, dengan tinggi tubuh yang di bawah rata-rata. Ia mampu menjadi presenter ditelevisi. Anda pun pasti kenal Helen Keller, dgm mata yang buta, tuli dan gagu dia mampu lulus dari Harvard University. Bill Gates tidak menyelesaikan pendidikan sarjananya, namun mampu menjadi “raja” komputer. Andre Wangso, tidak menamatkan sekolah dasar namun mampu menjadi motivator nomor satu di Indonesia. Contoh lain Meneg BUMN, Bapak Sugiharto yang pernah menjadi seorang pengasong, tukang parkir dan kuli di pelabuhan. Kemiskinan tidak menghambatnya untuk terus maju. Bahkan sebelum menjadi menteri beliau pernah menjadi eksekusi di salah satu perusahaan ternama. Begitu pula dengan Nelson Mandela, ia menjadi presiden Afrika Selatan setelah usianya lewat 65 tahun. Kolonel Sanders sukses membangun jaringan restoran fast food ketika usianya lebih dari 62 tahun.
Renungan:
Nah, bila anda masih terkungkung dengan kotak korek api, pada hakikatnya anda masih terjajah. Orang-orang seperti Ucok Baba, Helen keller, Andre wangso, Sugiharto, Bill Gates dan Nelson Mandela adalah orang yang menembus kungkungan kotak korek api. Merekalah contoh sosok orang yang merdeka, sehingga mampu menembus berbagai keterbatasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar